Kompasharian.com |Metro — Sejumlah awak media di Kota Metro merasa resah dengan keberadaan tim publikasi sosial media yang berasal dari Kecamatan Metro Timur, Selasa (27/6/2023)
Hal tersebut terlihat pada saat awak media di Kota Metro meliput kegiatan Penilaian Tim Klarifikasi Lapangan Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023, yang berlangsung di aula Kelurahan Yosorejo Metro Timur Kota Metro.
Dikatakan, Kabiro media Tiras tv Kota Metro Ari Setiawan, merasa kecewa dengan kesulitanya untuk meliput dan mengambil dokumen pada kegiatan tersebut.
“Dari kawan media lain juga merasa kecewa untuk ambil dokumentasi, dan saat ingin di wawancara Lurah Yosorejo terkesan menghindar,” ujarnya.
Ia menuturkan, sulitnya awak media mengambil gambar dan video karena tertutup oleh tim publikasi Kecamatan Metro Timur.
“Dan ini yang sebenarnya menjadi pertanyaan kawan-kawan media yang lain, apakah sebenarnya setiap Kecamatan di Kota Metro ini mempunyai tim publikasi atau mengambil anak-anak honor untuk menjadi tim publikasi,” tuturnya.
Ari menyampaikan, pegawai honor atau P3K Kecamatan Metro Timur ditempatkan sebagai pelayanan atau menjadi tim publikasi.
“You tube atau sebagai media khusus di Kecamatan itu sendiri, dan kalau memang itu khusus anggarannya darimana, sementara setau kami anak-anak di Kecamatan Metro Timur pegawai P3K atau honor itu adalah untuk pelayanan bukan untuk publikasi atau meliput kegiatan-kegiatan sektor itu sendiri,” katanya.
Pihaknya menjelaskan, hal tersebut sudah berjalan 2 kali disaat media Tiras Tv dan rekan dari Media lain melaksanakan tugas liputan.
“Yang pertama di saat lomba penilaian tingkat Kota Kelurahan se-Kota Metro yang dimenangkan oleh Keluarahan Yosorejo dan yang kedua ini penilaian di tingkat Provinsi,” paparnya.
“Saya berpesan anak-anak itu harus diperjelas sebagai apa di Kecamatan Metro Timur bagian pelayanan atau khusus menjadi tim publikasi,” tambahnya.
Ari menambahkan, sejumlah awak media sangat menyayangkan dengan tidak adanya Lurah Yosorejo di tempat selesai acara.
“Kawan kawan media ya kecewa semua, karena usai acara pak lurah nampak ada di kantornya, tidak begitu lama kawan kawan media ingin wawancara, pak lurah sudah hilang begitu saja dari kantornya, terkesan seperti menghindari media dan alergi dengan wartawan,”paparnya.
Hal senada juga disampaikan Kabiro media Intisarinews Suratman (Eman), jika ada kegiatan bagus harusnya mau di wawancara.
“Menurut saya kegiatan tersebut tidak mengindahkan awak media di Kota Metro,”
Eman memaparkan, hal-hal yang menghalangi tugas wartawan saat melaksanakan tugas di hilangkan.
“Stakeholder dan awak media ini kalau bisa bersinergi, tapi kalau ingin Diberitakan bagus saja sudah sulit ditemui, maunya yang seperti apa pemberitaan itu,” terangnya.
Menurut Eman, untuk tim publikasi stakeholder itu adalah media umum.
“Kenapa harus pake tim Kecamatan inilah, itulah, apalah, kalau cuma mau dokumentasi, seharusnya kalau mau memviralkan giatnya itu memakai media resmi yang sudah terdaftar di Kominfo,” tandasnya.
“Dengan adanya tim liputan Kecamatan Metro Timur ini saya merasa terganggu, terlebih saat ingin mengambil gambar, video merasa kesulitan,” pungkasnya.(Rls/tim).
More Stories
Bukan Langsung Pidana, Ahli Hukum Nilai Kasus Qomaru Mesti Selesai Secara Administratif Dulu
Bawaslu Metro Kecolongan Lagi, Ada Oknum Pamong Jadi Tim Sukses Paslon 01
Tegas Santai Terarah, Qomaru Kuasai Panggung Debat Kandidat Kada Kota Metro